Rabu, 11 Januari 2012

Kibri wal Ijabi (Sifat Sombong dan Membanggakan diri) oleh ustadz Hari Purnomo, Lc

Sebelum kita memulai pembahasan ini saya ingin membawakan perktaan syaikh al-Albani rohimahullaah, beliau menuturkan, "Saya mengetahui yang buruk , bukan untuk saya jatuh kepadanya, akan tetapi agar saya menghindarinya. Barangsiapa yang tidak mengetahui keburukan dari kebaikan maka ia akan jatuh pada keburukan tersebut...

Begitu banyak orang menilai seseorang bersikap sombong, ujub, namun apakah itu sombong?

Imam Az-Zahabi berkata sombong termasuk dosa besar. Sombong merupakan perkara yang dilakukan dengan hati dan direalisasikan dengan amal, disebut juga al-kibru yaitu sikap seseorang yang menganggap dirinya benar atau suci atau lebih baik/hebat dan orang lain rendah dengan menganggap dirinya di atas orang tersebut dalam status sosial, ataupun dalam perkara lainnya...

Beberapa istilah lain yang bermakna sama dengan alkibru yaitu takabbur, alkullu, marha, dan fakhur....
Sedangkan al-i'jab atau orang biasa menyebut ujub adalah perasaan sempurna namun tidak merendahkan orang lain
Sifat bangga diri menurut ulama tidak sampai jatuh kepada sombong namun berhati-hatilah karena sangat mudah menimbulkan kesombongan, ketika timbul perasaan ujub, segera dihilangkan, jangan sampai terjatuh ke dalam sombong

Allaah sangat membenci orang-orang yang berlaku sombongkarena yangberhak sombong hanyalah Allaah
Imam An-Nawawi rohimahullaah membawakan 4 firman Allaah mengenai perkara ini:

1. QS. Al-Qashas 83 :

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

2. QS.Al-Isra' 37 :

وَلاَ تَمْشِ فِي الأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

3. QS. Lukman 18:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

4. QS. Al-Qashas 76:

إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِن قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata ke- padanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".

Imam An-Nawawi rohimahullaah juga membawakan beberapa hadits mengenai ini:
1. Hadits riwayat Muslim:
Abdullaah bin Mas'ud rodhyallaahu 'anhu berkata: Rasuulullaah shollallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak akan masuk surga siapa yang ada di dalam hatinya kesombongan walaupun sebesar biji zarrah. Berkata seorang laki-laki setelah mendengar hadits tadi : Sesungguhnya seorang laki-laki suka memakai pakaian dan sendal yang bagus. Dijawab Rasuulullaah shollallaahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allaah Indah, dan menyukai keindahan, yang dimaksud sombong adalah menolak kebenaran dan menghinakan manusia

2. Hadits riwayat imam Ahmad:
Abdullaah bin Abbas rodhyallaahu 'anhu berkata Nabi shollallaahu 'alaihi wa sallam melaksanakan haji tamaktub, Umrah bin Zubair menyeletuk mengenai hal ini: Abu Bakar dan Umar melarang, mendengar itu Abdullaah ibnu Abbas marah : Saya mengatakan Rasuulullaah shollallaahu 'alaihi wa sallam melakukan, kamu berkata Abu Bakar dan Umar melarang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar